Pada genggaman tanganmu yang kokoh, ada hangat berkelana ke sekujur vena. Aku merajut detak demi detak hingga tenang berdiam. Sementara telaga matamu menenggelamkanku dalam sejentik waktu, kata demi kata dari bibirmu mengenyahkan risauku. Rasanya kamu begitu fasih mengantarku pada keyakinan.
View original post 105 more words